A. Pengertian Tipologi
dalam perilaku dan kepribadian manusia antara lain menghasilkan
pengetahuan yang disebut tipologi. Tipologi adalah pengetahuan yang
berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar
faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominant
nilai-nilai budaya dan sebagainya
B. Macam-macam tipologi.
1. Tipologi Konstitusi
Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar
aspek jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi
konstitusi adalah bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk
penampilan fisik maupun yang tidak tampak, misalnya susunan saraf, otak,
kelenjar-kelenjar, darah, menentuan ciri pribadi seseorang.
Ada beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi konstitusi,
diantaranya : Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigaud,
Sheldon, dst. Uraian berikut hanya menyajikan beberapa tipologi
konstitusi.
a.Tipologi Hippocates Gallenus
Tipologi ini dikembangkan Gallenus berdasarkan pemikiran
Hippocates. Hippocrates (460-370 Sm) terpengaruh oleh pandangan
Empedocles, bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4
unsur dasar yaitu :t a n a h (kering),a i r (basah), udara (dingin), dana p i
(panas).
Berdasarkan pandangan Empedocles tersebut, selanjutnya
Hippocrates menyatakan bahwa bahwa di dalam tubuh setiap orang
terdapat 4 macam cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsur
alam. yaitu :
a. sifat kering dimiliki oleh chloe atau empedu kuning,
b. sifat basah dimiliki olehm elanchole atau empedu hitam,
c. sifat dingin terdapat padap h le g m a atau lendir,
d. dan sifat panas dimiliki olehsanguis atau darah.
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh
dengan proporsi yang tidak selalu sama antara individu satu dengan
lainnya. Dominasi salah satu cairan tersebut yang menyebabkan
timbulnya ciri-ciri khas pada setiap orang.
Selanjutnya Galenus menyatakan bahwa cairan-carairan tersebut
berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Dominasi salah
satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang
sebagai akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh
Galenus disebutnya temperamen.
b.Tipologi Viola
Viola, seorang ahli dari Italia, mengemukakan tipologi yang
didasarkan pada bentuk tubuh sebagaimana telah dilakuakn penelitian
oleh De Giovani. Atas dasar aspek tersebut Viola mengemukakan tiga
golongan atau tipe bentuk tubuh manusi, yaitu :
1)_Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran
menegaknya lebih dari pada perbandingan biasa, sehingga yang
bersangkutan kelihatan jangkung.
2) Tipe Macrosplanchnis,yaitu bentuk tubuh yang ukuran
mendatarnya lebih dari pada perbandingan biasa, sehingga yang
bersangkutan kelihatan pendek.
3) Tipe Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran
menegak dan mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan
selaras pula.
c. Tipologi Sigaud
Sigaud, seorang ahli psikologi dari Perancis, menyusun tipologi
manusia berdasarkan 4 macam fungsi tubuh, yaitu : motorik,
pernafasan, penecernaan, dan susunan saraf sentral. Dominasi salah
satu fungsi tubuhtersebut menentukan tipe kepribadian. Atas dasar
pandangan di ataskemudian Sigaud menggolongkan manusia menjadi
4 tipe, yaitu :
1) Tipe muskuler
Tipe ini dimiliki oleh orang fungsi motoriknya paling menonjol
disbanding fungsi tubuh yang lain, dengan cirri khas : tubuh Psikologi Kepribadian
kokoh, otott-otot berkembangan dengan baik, dan organ-oragan
tubuh berkembang secara selaras.
2) Tipe respiratoris
Tipe ini ada pada orang yang memiliki fungsi pernafasan yang
kuatdengan cirri-ciri : muka lebar serta thorax dan leher besar.
3) Tipe digestif
Tipe digestif terdapat pada orang yang memiliki fungsi
pencernaan yang kuat dengan cirri-ciri : mata kecil, thorax
pendek dan besar, rahang serta pinggang besar.
4) Tipe cerebral
Tipe keempat dari tipologi Sigaud ada pada orang yang memiliki
susunan saraf sentral yang kuat disbanding fungsi tubuh lainnya
dengan cirri-ciri : dahi menonjol ke depan dengan rambut
ditengah, mata bersinar, daun telinga lebar, serta kaki dan
tangan kecil.
c. Tipologi Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang
mempengaruhi bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy,
mesimorphy, dan ectomorphy. Istilah-istilah tersebut oleh Sheldon
dikembangkan dari istilah yang berhubungan dengan terbentuknya
foetus manusia, lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Menurut
Sheldon dominasi dari dari salah satu lapisan tersebut akan
menyebabkan kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian
maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu :
1) Tipe endomorph
2) Tipe mesomorph
3) Tipe ectomorph
2. Tipologi Temperamen
Tipologi temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan
karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang
mengembangkan tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek
kejiwaan seseorang seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan
karakteristik yang bersangkutan. Yang tergolong tipologi jenis ini antara
lain : tipologi Plato, tipologi Immanual Kant, tipologi Bhsen, Tipologi
Heymans, dst.
a.Tipologi Plato
Menurut Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam,
yaitu pikiran, kemauan,dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan
inilah yang menyebabkan kekhasan pada diri manusia. Atas dasar
hal ini Plato menggolongan manusia ke dalam 3 tipe yaitu sebagai
berikut.
1) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang
sesuai untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
2) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya,
sesuai untuk menjadi tentara.
3) Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi
pekerja tangan.
b.Tipologi Heymans
Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki tipe kepribadian
yang bermacam-macam, namun dapat digolongkam menjadi
delapan tipe atas dasar kualitas kejiwaannya, yaitu :
(1)emosionalitas, mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesan-kesan
(2) proses pengiring, yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada
dalam kesadaran setelah faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada.
(3) aktivitas, adalah banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma menjadi tindakan nyata.
3. Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan
a. Pendahuluan
Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh
Eduard Spranger. Spranger menyatakan bahwa kebudayaan (culture)
merupakan sistem nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah
kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun atau diatur menurut struktur
tertentu.
Kebudayaan sebagai sistem nilai oleh Spranger di golongkan
menjadi 6 bidang yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua kelopok, yaitu :
1) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai
individu, yang didalamnya terdapat 4 nilai budaya :
a) pengetahuan
b) ekonomi
c) kesenian
d) keagamaan
2) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai
anggota masyarakat, yang didalamnya terdapat 2nilai budaya :
1) kemasyarakatan
2) politik
b. Enam tipe manusia
Berdasarkan pendapat bahwa ada 6 nilai kebudayaan yang
mempengaruhi hidup setiap individu di mana hanya ada 1 nilai
kebudayaan yang pengaruhnya bersifat dominan maka menurut
Spranger terdapat 6 tipe manusia jika dilihat dari sistem nilai
kebudayaan.
sumber : http://www.scribd.com/doc/39636979/PSIKOLOGI-KEPRIBADIAN