Minggu, 05 Mei 2013

RESENSI NOVEL : KAMBING JANTAN


Judul: Kambing Jantan "Sebuah Catatan Pelajar Bodoh"
Penulis: Raditya Dika
Penerbit: Gagas Media
Kota: Jakarta selatan
Tanggal terbit: Cetakan pertama 2005, Cetakan kedua puluh delapan 2010
Jumlah halaman: 237
Desain cover: soft cover
Kategori: Remaja/Umum
Text Bahasa: Indonesia
PENGANTAR
a. Latar belakang penulis
Raditya Dika, lahir di Jakarta, 28 Desember 1984 silam. Ia dikenal sebagai blogger dan juga penulis novel bergenre komedi. Semua cerita yang ada dibukunya berasal dari pengalaman sehari-hari. Tulisannya yang dibukukan hampir keseluruhan diadaptasi dari blog pribadinya. Selain dikenal sebagai penulis dan blogger, Radit juga dikenal sebagai stand up comedian.

b.Perbandingan karya-karya penulis
Buku novel pertamanya berjudul Kambing Jantan (2005) yang berhasil menembus angka best seller. Semua karya yang ada di novel Kambing Jantan diadaptasi dari blog pribadinya yang dibukukan. Novel ini dikemas dalam bentuk tulisan diary. Semua tulisan yang ada dalam blognya ditulis berdasarkan pengalaman pribadinya. Buku novel karya Raditya Dika yang lain berjudul Cinta Brontosaurus (2006), Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (2007), Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang (2008), Marmut Merah Jambu(2010), dan Manusia Setengah Salmon (2011). Jika diperhatikan, semua judul bukunya selalu menyelipkan nama-nama binatang yang terkesan menggelikan sekaligus konyol didalamnya.

c. Tema yang disampaikan
Dalam bukunya ini Radit berhasil menjadi penulis yang menciptakan gebrakan baru. Karena memang baru sedikit penulis yang terjun ke dunia tulisan bergenre komedi. Apalagi dengan style seperti buku diary.
Satu lagi hal yang aneh yang patut dan bias membuat kita terhipnotis membacanya. Yaitu ide judul di setiap novelnya yang memakai nama binatang. Hal inilah yang menurut saya membuat pembacanya tertarik untuk membaca novelnya. Ini buku ternak atau buku novel? Itulah yang bikin penasaran.

d. Sinopsis cerita
Dalam buku novelnya ini Raditya Dika menceritakan kesehariannya menjadi seorang mahasiswa yang berkuliah di Adelaide, Australia. Hal yang tak pernah terfikirkan sama sekali olehnya. Apalagi dijurusan Finance. Itu keinginan ibunya. Sementara ayahnya menginginkan Radit untuk kuliah di jurusan kedokteran. Tapi dengan terpaksa Ia harus mengikuti ibunya yang menginginkan Radit untuk kuliah dijurusan finance berdasarkan hasil voting keluarganya. Harus jauh dari keluarga, teman, dan pacar merupakan hal yang harus ditanggungnya. Banyak cerita lucu namun ajaib dari kesehariannya menjadi mahasiswa di kota orang. Layaknya seorang anak kost. Tapi yang ini lebih elit. Karena kost diluar negeri.

Menurut saya, ini novel bergenre komedi pertama yang diadaptasi dari sebuah blog yang berhasil mendulang kesuksesan. Karena setelah Radit banyak bermunculan generasi serupa yang menerbitkan buku yang diadaptasi dari sebuah blog pribadi.
Di era globalisasi dan maraknya perkembangan teknologi saat ini. Pengalaman lintas budaya sudah kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang dirasakan oleh Radit selama menjadi mahasiswa di negeri orang.

Pada buku ini terdapat 63 cerita. Cerita yang paing lucu menurut saya adalah ketika dosennya Radit yang salah mengeja namanya dan ketika Radit mengalami infeksi diwajahnya akibat dari perawatan di salon yang mengakibatkan wajahnya dipenuhi Jerawat. Alhasil Ia harus dirawat oleh ibunya yang tanpa disangka-sangka ia diobati dengan celana dalam ayahnya yang manjur.

Kekurangan: Dari segi bahasan yang digunakan sedikit sulit di mengerti karena ada menggunakan singkatan-singkatan baru yang kebanyakan orang tidak mengetahui apa kepanjangannya. Selain itu Ia juga menggunakan bahasa Inggris yang dicampur-campur dan sedikit lain. Misalnya “Wadefak! Dan singkatan “PKGIOSLBDDPCCYH (Partai kambing Ganteng Itu Ok Sekali Lho Bo Dung Dung Pret Cuih Cuih Yiii Ha)”.

Kelebihan: Meskipun sedikit sulit dimengerti karena menggunakan istilah yang baru didengar. Di novel ini juga menggunakan bahasa yang biasa digunakan sehari-hari dan mudah diikuti. Jadi terkesan lebih santai dan kita dapat menangkap pesan yang mungkin berkaitan dengan moral yang ingin disampaikan Radit dalam bukunya. Bahkan yang tidak pernah terfikirkan sama sekali oleh kita.

sumber : http://hi-rafiq.blogspot.com/2012/11/resensi-novel-kambing-jantan.html